Minggu, 16 Februari 2014

Mengenal Rudal Balistik, Senjata Maut Penakhluk Dunia


 

Rudal UR-100N
LGM-30 Minuteman (Amerika)



Rudal balistik adalah Rudal yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara 1930-an dan 1940-an. Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.
Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal, pesawat dan kapal selam). Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri atas tiga tingkat roket. Ketika berada di sub-orbit dan tidak ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas. Untuk mencapai jangkauan yang jauh, rudal balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub-orbit. Rudal balistik antar benua dapat mencapai ketinggian sekitar 1.200 km.

Dalam peluncuran rudal balistik,ada 3 fase utama:

1. Boost Phase
Fase dimana rudal meluncur dengan dorongan mesin roket, ketinggian tergantung jarak tempuh rudal, untuk ICBM, bisa mencapai 400 Km

2. Mid-course Phase
Fase dimana rudal berada di luar atmosfir bumi, pada fase ini, rudal melepaskan Reentry Vehicle (RV) yg dimiliki ke target2 yg sudah ditentukan

3. Re-entry Phase
Fase dimana RV memasuki atmosfir, rata2 dari ketinggian 100 Km. Kecepatan rata2 4 Km / s

Jenis-jenis Rudal Balistik

SRBM (Short Range Ballistic Missile), range <1,000Km
MRBM (Medium Range Ballistic Missile) range >1,000 Km & <2,500 Km
IRBM (Intermediate Range Ballistic Missile) >2,500 Km & < 3,000Km
LRBM (Long-Range Ballistic Missile) > 3,000 Km & < 5,500 Km
ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) > 5,500 Km
SLBM (Submarine Launched Ballistic Missile)

Daftar Rudal Balistik

Amerika Serikat
AGM-48 Skybolt. air-launched ballistic missile (ALBM), Range 1,850 km.
LGM-118A Peacekeeper. ICBM Range 9,700 km
LGM-30 Minuteman. ICBM Range 9,600 km
Trident II – SLBM. Range 11,300 km
UGM-27 Polaris – SLBM. Range 1,853 km
UGM-73 Poseidon – SLBM.
SM-65 Atlas – ICBM 16,670 – 18,500 km.
Atlas II – ICBM Range –
Atlas III – ICBM Range –
Atlas V – ICBM Range –
Titan I – ICBM Range 10,200 km
Titan II – ICBM Range 15,000 km

Argentina
Condor. SRBM Range 900 km

Britania Raya
Blue Steel.
Blue Streak.

India
IGMDP (Surya).
Sagarika – SLBM Range 700+ km.
Agni I SRBM Range 850 km.
Agni II MRBM Range 3300-4800 km.
Agni III IRBM Range 3500-5500 km.
Agni IV ICBM Range 6,000 km (in development).

Iran
Shahab-3. MRBM Range 2,100 km.
Shahab-6 ICBM Range 10,000km.
Kavoshgar-1

Israel
Jericho I. LRBM Range 7,000 km.
Jericho II. MRBM Range 1,300 km.
Jericho III. LRBM Range 6,500 – 7,000 km.

Jerman
V-2. SRBM Range 322 km.

Korea Utara
Rodong-1.
Taepodong-1.
Taepodong-2. ICBM Range 4,000-10,000 km.

Pakistan
Abdali-I. SRBM Range 200 km.
Ghauri I. MRBM Range 1,500 km.
Ghauri II. MRBM Range 2,400 km.
Ghauri III. IRBM Range 3,500 km.
Ghaznavi. SRBM Range 290 km.
Hatf-I/IA. Range 80 – 100 km. Battlefield Range Ballistic Missile (BRBM)
Shaheen I. MRBM Range 750 km.
Shaheen II. IRBM Range 2,500 km.
Shaheen III. IRBM Range 3,500 km.

Perancis
Hadès. SRBM Range 480 km.
M45 SLBM – SLBM. Range 6,000 km.
M51 SLBM – SLBM. Range 8,000 – 10,000 km.
M-4 SLBM – SLBM.
Pluton. SRBM Range 140 km.

Republik Rakyat China
Dong-Feng 4 (DF-4). ICBM Range 4,750km.
DF-5. ICBM Range 13,000 km
DF-31. ICBM Range 7,200 – 11,200 km.
JL-1 – SLBM.
JL-2 – SLBM. (Ju Lang-2, Giant Wave 2) Range 8,000 km.

Rusia
R-36. ICBM Range 10,200-15,200 km
RT-23 Molodets (SS-24 Scalpel). ICBM Range 10,000 – 11,000 km
RT-2PM Topol (SS-25 / Sickle). Mobile ICBM Range 10,500 km
RT-2UTTH Topol M (SS-27). ICBM Range 11,000 km
Scud (SS-1). SRBM Range 150-700 km
SS-21 Scarab. SRBM Range 70-120 km
R-13 (SS-N-4) – SLBM. Range 600 km.
R-21 (SS-N-5) – SLBM. Range 1,450 km
R-27 (SS-N-6) – SLBM. Range 2,400-3,000 km.
R-29 (SS-N-8) – SLBM.
R-31 (SS-N-17) – SLBM.
R-39 (SS-N-20) – SLBM. Range 8,250 km
SS-N-23 – SLBM.
SS-NX-30 – SLBM.
RSD-10 Pioneer – IRBM Range 5,500 km.
MR-UR-100 Sotka – ICBM Range 10,250 – 10,320 km.
UR-100 – ICBM Range 10,600 km.


SUMBER

Rudal R-36M Satan

Rudal R-36M Satan



 

R-36M atau dijuluki dengan SS-18 Satan (Setan) adalah ICBM yang memiliki jangkauan terjauh di dunia yaitu 16.000 km. Sebagai perbandingan, jarak Moskow ke Washington adalah 8.396 km dan jarak ke Jakarta 9.295 km. Dengan bobot 209.600 kg, juga menjadikan Satan sebagai rudal terberat di dunia.

Rudal Satan dibuat dalam beberapa versi yang berbeda mulai dari Mod 1 hingga Mod 6. Seluruh variannya didesain untuk ditembakkan dari situs peluncuran silo. Beberapa varian rudal Satan mampu membawa sepuluh hulu ledak Multiple Independent Re-entry Vehicles (MIRV) yang masing-masing berkekuatan 550 kiloton hingga 750 kiloton.

Satan pertama kali masuk ke Angkatan Roket Strategis Uni Soviet pada tahun 1975. Roket dua tahap in didukung oleh dua mesin roket cair yang memberikannya kecepatan sekitar 7.900 m/detik. Mesinnya menggunakan propelan cair storable dengan bahan bakar UDMH dan Nitrogen Tetroxide yang bertindak sebagai pengoksidasi.

SPESIFIKASI

Panjang: 32,2 m
Diameter: 3,05 m
Berat: 209.600 kg
Jangkauan: 16.000 km

Sabtu, 04 Januari 2014

BTR-80A : Monster Amfibi Kebanggaan Korps Marinir






Jumlahnya memang tak seberapa, panser amfibi andalan Korps Marinir TNI AL ini hanya ada 30 unit. Tapi ada kesan mendalam tentang panser beroda delapan ini, walau unit yang dimiliki Korps Marinir amat terbatas, BTR-80A Indonesia sudah mendapat penugasan dalam misi memperkuat batalyon mekanik pada pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon. Hal ini menandakan Indonesia tidak pelit untuk berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia, walau alutsista yang dimiliki masih minim.
Berbeda dengan panser-panser buatan Eropa Barat dan Amerika. BTR-80A besutan Rusia tampil garang, dengan bobot lebih dari 13 ton panser ini jelas mempunyai efek deteren yang dahsyat, belum lagi pamor keluarga BTR-80 yang sudah kesohor sebagai kampiun di berbagai medan perang.

Dari rancang bangunnnya, BTR-80 adalah pengangkut personel lapis baja (APC) beroda 8×8 yang dirancang KBP Tula dengan pabrik Arzamas Plant di Rusia. BTR-80 telah diproduksi dalam berbagai varian, produksi perdana dimulai pada tahun 1986 untuk menggantikan versi panser APC sebelumnya, yaitu BTR-60 dan BTR-70. Versi BTR-80A adalah varian ekspor, beberapa varian BTR-80 lainnya seperti BTR-80K (pusat komando lapangan), BMM (ambulans lapis baja) dan SVK (kendaraan angkut meriam kaliber 120mm).

BTR-80A secara resmi memperkuat Korps Marinir TNI AL pada 15 November 2002, dan ke 30 unit panser ditempatkan di dua resimen Kavaleri Marinir, yakni di Surabaya dan Jakarta. Apa saja senjata andaan panser ini? Komponen senjata utamanya yakni mitraliur 2A72 co axial (kaliber 30 mm dengan daya tembak 330 butir peluru per menit) dan senapan mesin PKT (kaliber 7,62 mm x 39 dengan untaian 2.000 butir peluru berjarak tembak 1500 meter), serta tak ketinggalan enam pelontar granat asap untuk kamuflase tempur.
Kelebihan lain BTR-80A adalah adopsi ban jenis KI-126 yang kebal ditembus peluru kaliber berat, 12,7 mm. Walau pun ban rusak parah, kabarnya tetap tidak kempes hingga 10 jam. Sebagai panser modern, awak dan pasukan dapat terlindung dari bahaya serangan senjata NBC (nuklir,biologi, kimia).

BTR-80A ditenagai oleh mesin diesel YaMZ-238M2 240 PK, kemapuan mesin dapat memacu panser dengan kecepatan maksimum 80 km/jam di jalan raya dan 40 Km/jam di medan off road. Sebagai panser amfibi, panser ini mempunyai sebuah jet air untuk melaju di perairan, secara teori kecepatan di air mencapai 9 Km/jam. Saat menerjang gelombang laut, pandangan pengemudi tak terhalang debur ombak, sebab lempeng baja persegi pemecah ombak terpasang pada bagian halugan. Dan pengemudi bisa tenang mengemudi di laut berkat adanya periskop jenis TNPO-165.

SPESIFIKASI BTR-80A

Jumlah awak                                    10 (3+7)
Berat                                                13,600 kg +3%
Power-to-weight ratio                      19.1 hp/t
Mesin                                               Disel 7403 four-stroke 8-cylinder, liquid cooled, 260 hp
Roda                                                 pneumatic, tubeless
Panjang                                            7,65 meter
Lebar                                                2,9 meter
Tinggi                                               2,35 meter
Jejak r oda                                       2.41 meter
Kecepatan Maksimum                    80 km/jam di jalan raya, 40 Km/jam di off road dan 9 km/jam di air
Jarak tempuh di jalan raya             600 km
Jarak tempuh medan off road         200 – 500 km
Jarak tempuh amfibi                        12 jam

SUMBER

RM-70 multiple rocket launcher






Indonesia khususnya TNI lagi-lagi membikin surprise dengan pembelian sejumlah kendaraan tempur baru. Tahun 2003, telah datang beberapa unit peralatan perang dari pabrikan Cekoslovakia, beberapa petinggi TNI menghadiri uji coba perlatan baru di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AL di Karangtekok, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.

Pembelian peralatan dan kendaraan tempur (ranpur) modern jenis peluncur roket laras banyak RM-70 GRAD itu, bertujuan untuk memperkuat jajaran Korps Marinir. Pembaharuan peralatan tempur TNI itu merupakan pengganti ranpur lama yakni BM 14/17 buatan Uni Soviet. Sebab jenis BM 14/17 itu dinilai telah uzur dan telah digunakan oleh Korps Marinir, selama lebih empat dasawarsa.

Karena tuntutan tugas TNI yang semakin berat seiring dengan kemajuan teknologi kemiliteran, memaksa Korps Marinir untuk melaksanakan modernisasi terhadap beberapa peralatan tempur yang dianggap tua. Selain tua, modernisasi itu dilakukan karena ranpur tersebut tidak mampu mengimbangi dinamika tugas pengamanan negara oleh jajaran Korps Marinir.

Keputusan pemerintah RI mereposisi 2 ranpur jenis BM 14/17 dengan beberapa unit RM-70 GRAD, dinilai tepat. Mengingat BM tidak lagi diproduksi lagi. Sehingga jika tetap dipertahankan, maka Korps Marinir akan terus didera oleh kelangkaan suku cadang dan amunisinya. Bahkan jika dibandingkan dengan ranpur pendahulunya, RM-70 pabrikan Cekoslovakia itu memiliki banyak keunggulan baik senjata maupun kendaraan pengangkutnya.

Keunggulan yang dimilik RM-70 diantaranya, memiliki 40 laras dan lebih banyak dari BM14/17. Masing-masing laras berkaliber 120 mm (122,4+0,5 mm) dan panjangnya mencapai 2966, 2 mm. Selain itu juga didukung dengan kemampuan tembak yang tergolong tinggi. Bisa dibayangkan, untuk menembakkan 40 butir roket dalam satu tembakan salvo, maka waktu yang dibutuhkan yakni 18-22 detik dan interval waktunya antar roket hanya 0,5 detik. Selain pertimbangan bahwa roket BM 14/17 buatan Rusia sudah tidak lagi diproduksi, roket baru buatan Cekoslovakia ini memiliki banyak kelebihan baik dari persenjataan maupun kendaraan pengangkutnya. Kelebihan itu antara lain sistem pengisian roket RM 70 ini sudah menggunakan sistem elektronik, sementara roket BM 14/17 pengisiannya menggunakan sistem manual.

RM-70 berpenggerak 8×8 dan memiliki autoloader yang berisi roket suplai yang terletak antara peluncur dan kabin. Jadi jika roket yang ada di dalam tabung launcher telah kosong, bisa secara otomatis diisi kembali dengan roket yang di dalam autoloader secara mekanis. Durasi pengisian ulang roket ke dalam 40 tabung peluncur memakan waktu sekitar 7 menit. Hulu ledak artileri roket umumnya adalah jenis HE-fragmentation dan AP (armour piercing) tetapi bisa juga dimuati ranjau anti personel untuk ditanam ke medan tempur menghambat gerak maju pasukan infanteri lawan.

Satu butir roket yang ditembakkan mampu menghancurkan area seluas 3000 meter persegi. Sedangkan satu tembakan salvo (40 butir), bisa menghancurkan area seluas 3 hektar dan membahayakan area seluas 70 hektar. Kendaraan tempur yang diawaki oleh empat orang termasuk pengemudi di dalamnya, mampu berubah dari posisi biasa ke posisi tempur siap tembak. Bayangkan, untuk mencapai posisi itu, hanya dibutuhkan waktu 2 menit 30 detik.

Sementara interval waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan ke posisi jalan dari posisi tempur yakni 3 menit. Sedangkan daya jelajah yang dimiliki RM-70 GRAD mencapai 1100 km dengan dukungan kecepatan maksimum yang mampu dipacui sampaii 85 km/jam di jalan aspal.

Untuk jalan tanah, kecepatannya mencapai 35 km/jam dan di medan terbuka mencapai 25 km/jam. Untuk menghasilkan kekuatan mengangkut peralatan tempur itu, kendaraan itu dalam setiap satu kilometernya menghabiskan bahan bakar solar sebesar 0,5 liter. Jika ranpur itu dijalankan di jalan beraspal dan jalan tanah atau medan terbuka, hanya menyedot 1 liter untuk setiap satu kilometernya.

Dimensi kendaraan pengangkut roket RM-70 termasuk bongsor, sebab ukurannya mencapai panjang 8700 mm dan lebar 2600 mm untuk posisi jalan. Sementara untuk posisi tempur dan berat tempurnya yang terdiri dari empat orang kru dan 80 butir roket, beratnya hanya mencapai 25.400 kg.


Panglima TNI kala itu Jendral Endiarto Sutarto dalam keterangan pers mengatakan, pembelian senjata itu dilakukan karena senjata yang dimiliki TNI sudah terlalu tua. Senjata tersebut didatangkan dari Rusia dilakukan sejak perang Trikora dan tidak ada penggantinya lagi.

"Karena umurnya sudah tua dan akurasinya tidak bisa dipertanggungjawabkan lagi, makanya perlu ada pembaharuan," ujarnya. Pembaharuan peralatan senjata TNI akan dilakukan secara bertahap. Sebab, kata dia, jika suatu negara tidak memiliki peralatan perang yang lengkap, maka efek pangkalnya menjadi tidak ada. Karena itu, pembaharuan senjata yang dilakukan diharapkan negara lain tidak akan sembarangan masuk ke Indonesia.

Dijelaskan, senjata yang dibeli TNI merupakan imbal beli dengan barter komoditi pertanian. Sistem ini sangat bermanfaat jika dibandingkan dengan pembelian secara kredit. Terkait anggaran untuk membeli perlatan perang itu, Endiarto enggan menjelaskannya. "Yang jelas besar untuk pembelian peralatan yang baru ini," bebernya.

Akuisi TNI-AL terhadap produk artileri roket terasa sebagai angin segar bagi kekuatan pertahanan Indonesia. RM-70 Grad adalah pengembangan teknologi artileri roket BM-21 buatan Uni Soviet (Rusia). RM-70 Grad Korps Marinir bobot tempurnya berkisar 25-33 ton. Bagusnya roket ini kaliber 122 mm, dimana Indonesia sudah bisa memproduksi roket kaliber tersebut (Rhan-122) yang dikembangkan oleh Dephan, tentunya bekerja sama dengan institusi BUMNIS lain, meskipun daya jangkau masih dibawah roket bawaan Cekoslovakia. Diharapkan pengembangan amunisi roket tersebut bisa menyuplai roket artileri itu.


SPESIFIKASI

Type              Self-propelled multiple rocket launcher
Place of origin               Czechoslovakia          

Weight                          33.7 tonnes (74,295 lbs)
Length                          8.75 m (28 ft 8 in)
Width                          2.5 m (8 ft 2 in)
Height                          2.7 m (8 ft 10 in)
Crew                          6
 
Caliber 122.4 mm (4.8 in)
Barrels 40
Maximum firing range 20 km (12 mi)

Senin, 16 Desember 2013

Pertempuran Moskow

 
 
 
 

 


Pertempuran Moskow merujuk kepada upaya pertahanan ibukota Soviet, Moskwa dan serangan balik terhadap pasukan Jerman yang berlangsung antara Oktober 1941 dan Januari 1942 di Front Timur pada Perang Dunia II.

Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman dan sekutu-sekutunya menyerang Uni Soviet secara mendadak. Setelah berhasil menghancurkan sebagian besar kekuatan udara Uni Soviet pada saat masih berada di daratan, pasukan Jerman berhasil masuk jauh kedalam wilayah soviet dengan menggunakan taktik perang kilat atau Blitzkrieg. Divisi lapis baja dengan memakai gerakan menjepit berhasil memerangkap dan menghancurkan hampir keseluruhan tentara Soviet yang tersisa. Pasukan Jerman sendiri terbagi menjadi tiga divisi yaitu Divisi Utara yang bertugas untuk menguasai Leningrad, Divisi Tengah yang bertugas merebut Moskow, dan divisi Selatan yang bertugas merebut wilayah.

Pertahanan tentara Soviet sudah berada diujung tanduk, korban yang jatuh begitu banyak. Tinggal menunggu waktu saja kejatuhan dari Moskow. Pada awal Agustus 1942, Jerman berhasil merebut Smolensk, sebuah kota strategis pada arah menuju Moskow. Namun, pertempuran di Smolensk sendiri telah mengakibatkan Jerman harus menunda serangan ke Moskow sampai akhir September 1941. Keterlambatan ini sedikit banyak mengganggu strategi perang Blitzkrieg yang mengutamakan kecepata gerak, dan keterlambatan ini juga yang memberikan waktu cukup banyak bagi Tentara Soviet untuk mengonsolidasikan diri. Setelah melakukan persiapan, pada tanggal 2 Oktober 1941, Divisi Tengah dibawah Marshall Fedor Von Bock menyerang Moskow dengan kode Operasi Topan.

Tentara Soviet di Front Barat, Front cadangan, Front Bryansk, dan front Kalinin, mempertahankan wilayah Moskow, mengalami banyak korban namun tetap bertempur mati-matian. Pada 10 Oktober 1941. Marshall Georgi Zhukov mengambil alih pimpinan front Barat dan Pertahanan Moskow.

Kota Moskwa sekarang telah menjadi sasaran bagi serangan udara. Penduduk telah diperintahkan untuk membangun barikade di jalanan, bahkan pertahanan dibangun sampai ke wilayah Kremlin sebagai pusat pemerintahan. Pejabat-pejabat Pemerintahan Soviet, kecuali Stalin,telah pindah ke kota Kuybyshev (Samara, nama saat ini). Tujuan Stalin untuk tetap tinggal di Moskwa adalah untuk memberi contoh dan meningkatkan moral pasukan serta penduduk. Untuk menunjukan keinginan kuat dari tentara Soviet, Stalin pernah memerintahkan tentara Soviet pada perayaan revolusi 7 November untuk melakukan parade di Lapangan Merah, dimana pasukan yang melakukan parade berbaris langsung ke garis depan.

Dilain pihak, Gerak maju Jerman telah mengalami penurunan. Pasukan Jerman sempat lumpuh sebagian akibat hujan turun, mengakibatkan jalan-jalan yang dilalui menjadi kubangan lumpur. Pada November 1941, Musim dingin di Rusia di mulai, masalah jalanan memang dapat teratasi karena jalanan kembali mengeras. Namun dilain pihak, pada saat musim dingin tersebut, tentara Jerman tidak dilengkapi dengan pakaian musim dingin, sebagai akibat prediksi Hitler yang menganggap Uni Soviet dapat jatuh di musim panas atau dalam waktu 2 bulan dari saat invasi awal dilakukan. Tidak hanya pakaian musim dingin yang kurang, peralatan Jerman seperti tank, persenjataan, dan kendaran-kendaraaan lainnya juga mogok akibat cuaca dingin dibawah 0° Celcius. Bahkan musim dingin yang terjadi pada saat itu, dianggap oleh orang Rusia sendiri sebagai yang paling dingin dari yang pernah terjadi sebelumnya.

Pembangunan Pertahanan Soviet di depan kota Moskwa sendiri dilakukan secara tergesa-gesa. Pemimpin Soviet mengirim ribuan sukarelawan dan rekrutmen ke medan perang, bahkan termasuk diantaranya batalyon wanita langsung menuju senapan mesin. Di front Moskow-lah istilah Panfilovec menjadi istilah terkenal, mengambil nama I.V. Panfilov, komandan divisi senapan ke-316, yang tewas mengorbankan dirinya dalam pertempuran melawan tank Jerman. Hanya sedikit tentara Soviet yang selamat dalam pertempuran itu, dengan meninggalkan korban tentara Jerman yang tidak sedikit.

Pada 27 November 1942, Tentara Jerman pernah sempat mencapai posisi paling timur dari invansi mereka ke Uni Soviet. Sebuah kelompok patroli tentara Jerman berhasil menguasai sebuah stasiun kereta api berjarak 27 kilometer diluar kota Moskwa, sebelum berhasil diusir oleh pasukan pertahanan Soviet.

Pada 5 Desember 1941, setelah melihat gerak lambat pasukan Jerman dan mulai melemahnya semangat tempur mereka. Marshall Zhukov kemudian melancarkan serangan balik terbesar terhadap Tentara Jerman. Serangan balik dilakukan disemua sektor garis depan Moskow pada tanggal 6 Desember 1941. Sepanjang musim gugur, Zhukov secara diam-diam memindahkan tentara soviet dari Siberia yang masih segar dan bersenjata lengkap untuk mempertahankan Moskow. Namun, keberadaan pasukan ini sengaja ditahan, sampai tiba saatnya dilepas untuk melakukan serangan pada tanggal yang telah ditentukan. Zhukov mengandalkan informasi dari Richard Sorge, mata-mata Rusia, yang mengatakan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet. Informasi ini dipercaya, karena sebelumnya Sorge pernah memberikan informasi tepat mengenai invasi Jerman ke Uni Soviet (Operasi Barbarossa).

Disaat tentara Jerman telah terlalu dekat dengan pusat Kota Moskow, Zhukov langsung memerintahkan divisi Siberia tersebut untuk menghadapi Jerman, divisi tersebut yang dilengkapi dengan Tank T-34 dan peluncur roket Katyusha baru serta telah siap dengan musim dingin berhasil memukul mundur pasukan Jerman yang telah kehabisan tenaga, lelah dan mengalami demoralisasi sebagai akibat musim dingin dan terlalu lama di medan perang. Pasukan Jerman dalam serangan tersebut berhasil dipukul mundur hinggaa 100 sampai 250 kilometer dari kota Moskow pada tanggal 7 Januari 1942. Pada bulan April 1942 Uni Soviet kembali mengonsolidasikan diri setelah berhasil memukul mundur pasukan Jerman. Setelah serangan balik itu, tentara Jerman tidak dapat lagi melakukan serangan dan malah harus terus mundur. Mundurnya pasukan Jerman ini tidak lagi akan mengancam kota Moskow. Kemenangan dalam pertempuran ini meningkatkan semangat tentara dan rakyat Soviet, sedangkan bagi Jerman, kekalahan tersebut pada akhirnya membuktikan bahwa tidak selamanya tentara Jerman tak terkalahkan dan kekalahan mereka dalam pertempuran ini menunjukan kegagalan dari taktik perang Blitzkrieg.

Setelah pertempuran itu, Jerman mau tak mau harus mempersiapkan diri dalam pertempuran panjang dan berdarah dalam menghadapi Soviet, namun kali ini, Soviet yang mengambil inisiatif pertempuran. Menurut sumber terpercaya, sekitar 700.000 tentara merah terbunuh, luka atau hilang dalam fase pertahanan dan serangan balik dan sekitar 250.000 tentara poros terbunuh, hilang atau luka-luka sepanjang pertempuran berlangsung. Untuk mengenang kepahlawanan ini, Kota Moskow dianugerahi penghargaan Kota Pahlawan pada tahun 1965, khusus untuk memperingati 20 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman pada tahun 1945.



Sabtu, 16 November 2013

RPG 7





RPG-7 merupakan senjata peluncur geranat anti tank yang sangat efektif. Senjata ini dikenal memiliki daya tahan tinggi, sederhana, murah, dan efektif. Tak heran senjata ini menjadi salah satu favorit mujahidin. RPG-7 seakan tidak pernah absen dalam setiap operasi militer yang dilancarkan oleh mujahidin.

RPG-7 dalam bahasa Inggris bisa diartikan (Rocket Propelled Grenade) atau dalam bahasa indonesia Roket Peluncur Geranat. Dirancang oleh Uni Soviet dengan nama panjang Ručnoj Protivotankovyj Granatomjët, yang artinya "peluncur granat anti tank genggam". RPG-7 pertama kali diperkenalkan oleh Uni Soviet pada tahun 1961 dan dipakai pada tingkat regu. Konsep awal senjata ini dibuat berdasarkan senjata era Perang Dunia II, yaitu Bazoka Amerika Serikat dan Panzerfaust Jerman. RPG-7 dihasilkan lewat pengembangan RPG-2. Kelebihannya ditekankan pada jangkauan jelajah yang lebih baik dan kemampuan tembus lapisan baja yang lebih tebal.

Setelah trigger ditarik, gas memenuhi ruangan peluncur yang mendorong geranat melalui laras peluncur. Dengan sistem pendorong roket oleh nitro yang membawa geranat keluar. Setelah geranat meninggakan peluncur, sirip diantara pipa stalibiliser mengembang. Geranat bergerak seperti bola, berputar di udara, dan sirip tersebut menjadi stabilisator.
Ada beberapa tipe geranat yang bisa digunakan oleh RPG-7, yang biasa digunakan diantaranya High Explosive (HE) atau High Explosive anti tank (HEAT). Terdapat juga amunisi khusus RPG untuk menhadapi tank yang dilapisi dengan baja reaktif, dilengkapi dengan peledak ganda, dimana ledakan pertama untuk melumpuhkan lapisan baja reaktif pelindung tank dan yang kedua untuk menghancurkan tank.

Seperti yang sudah saya katakan ‘RPG seakan tidak pernah absen dari setiap operasi mujahid’. Bukan hanya untuk mengahancurkan tank, RPG digunakan ketika pertempuran di gurun, pertempuran kota bahkan untuk memburu helikopter, ingat peristiwa ‘Black Hawk Down’? itulah contoh penggunaan RPG. Adapun teknik unik dalam menggunakannya seperti yang dipraktekkan oleh mujahid Afghanistan yaitu dengan menembakkan RPG ke target dua sampai tiga kali dari jarak 20-50 meter.

Peran RPG masih penting. Ini terbukti sebagai alat penghancur teknologi yang murah

SPESIFIKASI
 
Berat: 7 kg
Panjang: 950 mm
Kaliber: 40 mm
Kecepatan peluru: 115 m/s
Jarak jangkauan: ~ 920 m (meledakkan diri)
Alat bidik: Alat bidik teleskopik UP-7V

Jumat, 15 November 2013

Type 99 Chinese Main battle tank

Foto
Foto 


SPESIFIKASI

Crew : 3 men

Dimensions and weight
 
Weight : 54 t
Length (gun forward) : 11 m
Width : 3.4 m
Height : 2.2 m

Armament
 
Main gun : 125-mm smoothbore
ATGW : 9K119 Refleks (AT-11 Sniper)
Machine guns : 1 x 7.62 mm, 1 x 12.7- mm

Traverse range : 360 degrees

Ammunition load
 
Main gun : 41 rounds
Machine guns : 2 000 x 7.62, 300 x 12.7

Mobility
 
Engine : diesel
Engine power : 1 500 hp
Maximum road speed : 80 km/h
Range : 400 km

Maneuverability

Gradient : 60%
Side slope : 40%
Vertical step :~ 0.8 m
Trench : ~ 3 m
Fording : ~ 1.2 m
Fording (with preparation) : 5 m